Ayat keempat tidak menyebutkan nama setan, tetapi atribut yang disebutkan cukup menjadi bukti untuk hal ini. Dinamai ar rahmaan (yang maha pemurah), diambil dari perkataan ar rahmaan yang terdapat pada ayat pertama. Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah … Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar.
Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah …
Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar. Dinamai ar rahmaan (yang maha pemurah), diambil dari perkataan ar rahmaan yang terdapat pada ayat pertama. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Ayat keempat tidak menyebutkan nama setan, tetapi atribut yang disebutkan cukup menjadi bukti untuk hal ini. Artinya, panjang dan pendeknya umur dengan adanya sebab dan tanpa sebab itu, semuanya dengan sepengetahuan allah dan hal itu sudah dicatat dalam lauh mahfuzh. Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah …
Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah … Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar. Dinamai ar rahmaan (yang maha pemurah), diambil dari perkataan ar rahmaan yang terdapat pada ayat pertama. Artinya, panjang dan pendeknya umur dengan adanya sebab dan tanpa sebab itu, semuanya dengan sepengetahuan allah dan hal itu sudah dicatat dalam lauh mahfuzh. Ayat keempat tidak menyebutkan nama setan, tetapi atribut yang disebutkan cukup menjadi bukti untuk hal ini.
Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah …
Artinya, panjang dan pendeknya umur dengan adanya sebab dan tanpa sebab itu, semuanya dengan sepengetahuan allah dan hal itu sudah dicatat dalam lauh mahfuzh. Ayat keempat tidak menyebutkan nama setan, tetapi atribut yang disebutkan cukup menjadi bukti untuk hal ini. Dinamai ar rahmaan (yang maha pemurah), diambil dari perkataan ar rahmaan yang terdapat pada ayat pertama. Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah …
Ayat keempat tidak menyebutkan nama setan, tetapi atribut yang disebutkan cukup menjadi bukti untuk hal ini. Dinamai ar rahmaan (yang maha pemurah), diambil dari perkataan ar rahmaan yang terdapat pada ayat pertama. Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar. Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah … Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik.
Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar.
Artinya, panjang dan pendeknya umur dengan adanya sebab dan tanpa sebab itu, semuanya dengan sepengetahuan allah dan hal itu sudah dicatat dalam lauh mahfuzh. Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Ayat keempat tidak menyebutkan nama setan, tetapi atribut yang disebutkan cukup menjadi bukti untuk hal ini. Dinamai ar rahmaan (yang maha pemurah), diambil dari perkataan ar rahmaan yang terdapat pada ayat pertama. Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah …
Surat Fatir Ayat 32 Dan Artinya - Bacaan Surat Fatir Ayat 32 Dan Latinnya Brainly Co Id - Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar.. Ayat keempat tidak menyebutkan nama setan, tetapi atribut yang disebutkan cukup menjadi bukti untuk hal ini. Setan disebut sebagai waswās (الوسواس), artinya yang berbicara dengan samar. Oleh karena itu, tuhan yang mengadakan manusia dan merubah dari satu keadaan kepada keadaan yang lain sampai keadaan yang telah ditentukan baginya, tentu lebih mampu mengadakannya kembali, bahkan yang demikian mudah … Dinamai ar rahmaan (yang maha pemurah), diambil dari perkataan ar rahmaan yang terdapat pada ayat pertama. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik.